Sabtu, 19 Mei 2012

Xian, Surga Kuliner Halal di China


Jakarta - Bagi wisatawan muslim yang berkunjung ke China, tak lengkap rasanya jika tak singgah ke kota Xian. Kota ini sangat eksotik, penuh dengan peninggalan sejarah. Beragam kuliner dan jajanan yang terjamin kehalalannya juga tersedia sepanjang hari.

Jika mampir ke Xian, wisatawan biasanya tak melewatkan waktu untuk melihat 2.000 patung tembikar prajurit beserta kuda perangnya. Wisatawan muslim pun menyempatkan diri melakukan ibadah sholat di masjid tua yang telah berumur lebih dari 650 tahun.

Untuk mengisi perut, wisatawan muslim tak perlu cemas. Berbagai kuliner halal di Xian dapat dengan mudah dijumpai di kawasan Huiminjie yang dihuni oleh komunitas muslim bernama Beiyuanmen. Komunitas ini kebanyakan memang bermata pencarian sebagai pedagang atau membuka toko sovenir.

Barang-barang yang dijual adalah barang antik, kaligrafi, lukisan, hingga aneka busana.Pusat makanan halal Huiminjie terletak di belakang Drum tower dan Bell Tower. Dua bangunan kembar yang dulu dipakai sebagai menara pengawas untuk mengintai kedatangan serangan musuh. Selain Drum Tower dan Bell Tower, kota tua Xian sendiri berada di dalam lingkungan benteng yang luasnya mencapai lebih dari 13 kilometer.

Mengingat Xian adalah kota tua yang penuh sejarah, maka banyak wisatawan yang singgah ke kota ini. Selain dapat menyaksikan aneka peninggalan sejarah, mereka juga tertarik dengan kuliner khas muslim di kawasan ini.

Salah satu resto muslim yang cukup ramai adalah Lao Sun Jia yang berada di Muslim Street, kawasan Huiminjie. Resto ini sudah ada sejak 150 tahun yang lalu dan dikelola secara turun temurun oleh keluarga keturunan muslim China.

Di sini tersedia yang roupaomo, sejenis bakmi daging kambing yang berisi suun, daging kambing, dan adonan bakmi yang dipotong kotak-kotak. Ada juga kacang-kacangan dan bawang rebus yang disajikan dengan saus sambal. Seperti halnya resto di Timur Tengah, di sini juga terdapat roti cane yang bisa dinikmati dengan kuah kaldu dan daging kambing plus aneka sayuran.

Soal minuman, jangan harap kita bisa mendapatkan secangkir kopi, karena hampir semua resto di kawasan ini tidak menghidangkan kopi. Sebagai minuman khas, mereka menyajikan teh hijau panas, atau air sirup berwarna cokelat yang rasanya seperti larutan gula merah. Berbagai sensasi kuliner di Xian mungkin tak akan habis diceritakan sebelum Anda mencobanya sendiri.

Sumber: LPPOM MUI by Odilia Winneke - detikFood

Tidak ada komentar:

Posting Komentar