Kamis, 06 September 2012

Keracunan Makanan yang Bisa Bikin Kandungan Gugur


Jakarta, Saat hamil ibu harus benar-benar menjaga pola makan yang sehat dan bersih. Salah-salah, makanan yang dikonsumsinya bisa memicu keguguran atau bayi lahir dalam keadaan meninggal.

Bijak memilih makanan dapat mengurangi risiko keracunan yang dapat menyebabkan keguguran. Strain bakteri yang paling terkait dengan keguguran adalah Listeria, Salmonella, Toksoplasma dan E. coli.

Tak ada metode untuk yang sepenuhnya aman untuk menghindari keracunan makanan, tetapi menghindari makanan berisiko tinggi mengandung bakteri akan dapat mengurangi risiko keguguran karena keracunan makanan.

Berikut beberapa makanan yang sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan keracunan makanan saat hamil, seperti dilansir about.com, Rabu (30/5/2012):

1. Listeria
Spesies Listeria adalah bakteri yang menyebabkan penyakit listeriosis. Pada orang yang tidak hamil, tanda-tanda paling umum adalah sakit perut, mual, muntah, diare dan demam. Pada wanita hamil, gejalanya tidak spesifik atau mirip dengan gejala flu biasa termasuk demam, menggigil dan nyeri tubuh.

Namun, wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi komplikasi dan terjadi paling sering pada trimester ketiga, sehingga lebih cenderung menjadi penyebab kelahiran bayi mati ketimbang keguguran.

Listeria biasanya banyak terkandung dalam makanan berikut:

  • Susu dan keju yang tidak dipasteurisasi
  • Keju lunak seperti Brie, Gorgonzola, feta dan Roquefort
  • Daging Deli
  • Makanan laut asap yang tidak dimasak dengan baik
  • Daging yang tidak diawetkan


2. Salmonella
Spesies bakteri Salmonella menyebabkan gangguan disebut Salmonella enterocolitis, juga disebut Salmonellosis. Gejalanya termasuk diare, sakit perut, mual, muntah, demam atau kedinginan. Penyebab primer adalah produk unggas yang kurang matang seperti ayam, turkey dan telur. Solusinya, masaklah produk-produk unggas hingga benar-benar matang.

3. Toksoplasma
Toxoplasma gondii adalah bakteri penyebab penyakit toksoplasmosis. Orang cenderung mengasosiasikan toksoplasmosis dengan kotak kotoran kucing, tetapi juga dapat menjadi infeksi yang dibawa dari makanan. Gejala toksoplasmosis adalah pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, sakit kepala, demam ringan, dan sakit tenggorokan.

Makanan yang perlu dihindari adalah daging mentah yang kurang matang.

4. E. Coli
Bentuk-bentuk Escherischia coli tertentu dapat menimbulkan risiko untuk keguguran. E. coli sebenarnya juga merupakan penghuni normal di dalam saluran usus manusia, hanya spesies tertentu yang dapat menimbulkan masalah. Keracunan E. coli disebabkan karena gangguan E. coli enteritis. Gejalanya meliputi sakit perut, diare, demam, gas perut, kram dan jarang muntah.

Makanan yang perlu dihindari antara lain:

  • Makanan yang kurang matang dan tidak sehat
  • Air yang terkontaminasi
  • Sayuran dan buah yang tidak dicuci

(mer/ir)
Bersumber dari : Merry Wahyuningsih - detikHealth

Selasa, 04 September 2012

Gangguan Sepele di Tubuh yang Tidak Bahaya Tapi Menjengkelkan


Jakarta, Jarang ada orang harus menginap di rumah sakit cuma karena sariawan atau gatal-gatal, namun tidak sedikit yang jadi stres karena keluhan sepele tersebut. Ada beberapa penyakit yang memang menjengkelkan meski sebenarnya tidak mematikan.

Penyakit-penyakit yang kelihatannya sepele namun cukup menjengkelkan antara lain sebagai berikut, seperti dirangkum dari WebMD, Medicinenet dan Mayo Clinic, Senin (3/9/2012).

1. Kulit gatal-gatal


Ada banyak penyebab rasa gatal di permukaan kulit, mulai dari berbagai infeksi hingga reaksi alergi. Gatal di permukaan kulit umumnya tidak berbahaya, namun bisa menular kalau penyebabnya adalah infeksi dan bisa disertai gejala lain yang lebih berat kalau dipicu oleh alergi.

Gatal karena infeksi jamur, bakteri atau kuman lainnya bisa diatasi dengan antibiotik sesuai petunjuk dokter. Sementara itu, gatal karena alergi bisa diobati dengan salep atau bedak salisilat maupun dengan obat telan yang mengandung antialergi.

2. Sakit gigi


Meski namanya sakit gigi, dalam kenyataannya sakit yang dirasakan bisa menjalar sampai ke ujung kepala. Ditambah lagi datangnya sering tidak terduga, penyakit yang satu ini sangat mengganggu produktivitas di tempat kerja dan bahkan untuk istirahat pun orang sampai tidak bisa tidur.

Sikat gigi dan kumur-kumur secara teratur bisa mencegah datangnya sakit gigi karena infeksi pada gigi berlubang. Sementara jika sudah terlanjur sakit, ada beberapa jenis obat bebas untuk meredakan nyeri yang bisa dibeli tanpa harus memakai resep dokter.

3. Sariawan


Luka kecil di rongga mulut sangat jarang atau hampir tidak pernah menyebabkan kematian, namun efeknya sangat menjengkelkan. Makan jadi tidak enak, bahkan untuk bicara saja mulut terasa sangat tidak nyaman sehingga seseorang jadi lebih pendiam saat sedang sariawan.

Kurang vitamin C sering disebut sebagai pemicu munculnya sariawan, sehingga pencegahan dengan banyak makan buah jadi langkah terbaik untuk menghindarinya. Sedangkan untuk mengobatinya, cairan borax-gliceryn bisa dibeli dengan harga sangat murah di apotek maupun toko obat.

4. Hidung meler

Meski tidak disertai flu dan demam, pilek atau hidung meler bisa membuat kepala pusing karena pikiran jadi susah diajak konsentrasi. Misalnya saat sedang ingin fokus mengerjakan sesuatu, tiba-tiba hidung meler dan harus buru-buru menengadahkan kepala lalu ambil tisu untuk membersihkannya.

Sama seperti gatal-gatal, hidung meler biasanya dipicu oleh reaksi berlebihan dari sistem imun tubuh misalnya karena cuacanya ekstrem atau sedang berada di ruangan berdebu. Obat antialergi cukup efektif untuk mengatasinya, meski efek sampingnya jadi agak mengantuk.


(up/ir)
Bersumber dari : AN Uyung Pramudiarja - detikHealth