Sabtu, 18 Agustus 2012

Darah yang Hilang Hanya Bisa Diganti oleh Darah


Jakarta, Ada banyak hal yang bisa membuat orang harus kehilangan darah seperti perdarahan atau mengalami kecelakaan. Tapi darah yang hilang ini hanya bisa diganti oleh darah, sehingga donor darah adalah kegiatan yang sangat penting dan bermanfaat untuk mengganti darah yang hilang.

"Darah yang kurang itu hanya bisa ditutupi oleh darah lagi, kita nggak bisa membuat darah," ujar Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH(K) dalam acara Symphony 2012: Sympathy through Blood Donation on Friday di FKUI, Salemba, Jakarta seperti ditulis Sabtu (4/8/2012).

Dr Ari menjelaskan jika ada orang yang kekurangan darah maka musti ditambah atau diganti dengan darah juga, tidak bisa dengan menambah cairan infus karena infus hanya untuk menaikkan tekanan darah saja dan membuat darah menjadi lebih encer.

"Kalau darah berkurang maka dampaknya akan membuat kadar hemoglobin (Hb) menjadi lebih rendah dan itu harus diganti dengan darah. Memang ada obat yang bisa merangsang pembentukan sel darah tapi itu butuh waktu, sedang orang-orang yang butuh darah itu biasanya waktunya singkat," ungkapnya.

Dr Ari mencontohkan jika ada pasien yang muntah darah maka nilai Hb nya bisa turun sampai 6-5 padahal normalnya untuk laki-laki 13 dan perempuan 12. Cara mengatasi atau menaikkan kadar Hb hanya dengan transfusi darah. Sedangkan darah yang sulit didapat ini karena memang harus melalui donor, dan jumlah pendonor ini kurang.

Untuk pasien yang secara rutin membutuhkan darah seperti thalasemia atau leukemia biasanya sudah mengantisipasi kekurangan darah yang terjadi. Tapi untuk kasus membutuhkan darah yang mendadak seperti akibat kecelakaan, perdarahan akibat luka atau pun konsumsi obat-obatan, ini yang perlu diperhatikan karena terjadi di waktu yang tidak bisa diduga.

Umumnya secara normal kandungan darah dalam tubuh seseorang adalah 10 persen dari total berat badannya, dan darah ini akan diproduksi kembali dalam jangka waktu 120 hari.

"Saat donor darah sekitar 450 cc sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi tekanan darah, dengan kondisi tekanan darah yang normal maka saat selesai nggak akan bikin drop. Jadi nggak usah takut jika darahnya berkurang akan mengalami gangguan," ujar Dr Ari.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seseorang sebelum akhirnya ia boleh mendonorkan darahnya, yaitu:
1. Tekanan darah sistolik 110-160 dan diastoliknya 70-100
2. Tidak sedang demam yaitu suhu tubuhnya kurang dari 37,5 derajat celsius.
3. Berat badan lebih dari 45 kg
4. Lolos dari uji skrining darah seperti hasil negatif untuk HIV dan hepatitis B.

Jika orang tidak lagi melakukan donor darah maka tidak akan ada stok darah, padahal darah adalah hidup bagi pasien yang membutuhkan. Karenanya jangan ragu untuk mendonorkan darah demi menyelamatkan nyawa orang lain.

(ver/ir)
Bersumber dari : Vera Farah Bararah - detikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar