Kamis, 04 Desember 2014

Perusahaan Ini Buat Peternakan Jangkrik hingga Camilan dari Jangkrik



Seorang wirausaha muda asal Kanada, Darren Goldin memiliki usaha peternakan bernama Next Millenium Farms. Tidak seperti kebanyakan peternakan, Darren dan dua saudara lelakinya berternak jangkrik untuk dikonsumsi.

Awalnya ia memberitahu ide ini dengan beberapa temannya, namun idenya dianggap cukup gila. Ibunya mendoakan agar dia sukses tetapi berjanji tidak akan pernah memakan produk yang dibuatnya.

Next Millenium Farms, satu-satunya peternakan jangkrik di Kanada, berlokasi di Campbellford, Ontario. Perusahaan ini sudah mulai beroperasi sekitar satu tahun.

Jangkrik-jangkrik diternak dalam sebuah tempat yang cekung dengan pencahayaan yang redup. Ada sekitar 30 juta ekor di sana, jangkrik betina menaruh 200 telur dalam satu waktu, dan setiap telur memerlukan 8 hingga 10 hari untuk dierami.

Darren Goldin sudah berpengalaman dalam berternak jangkrik untuk pakan hewan. Ia belajar dari sebuah artikel yang dibuat United Nation tentang proyeksi kurangnya bahan pangan.

Dalam laporan tersebut, serangga dianggap menjadi sumber pangan yang sehat dan bisa dijadikan alternatif vitamin bahkan setara dengan sumber protein pokok seperti daging ayam, daging sapi, dan ikan.

Darren melihat sebuah kesempatan dan ia tertarik untuk mencoba usaha berternak serangga. Pilihannya jatuh pada jangkrik.

“Setiap minggu kami mampu memproduksi 1000 hingga 2000 kg jangkrik mentah. Sekitar 80% produksi jangkrik kami diolah menjadi tepung jangkring berprotein tinggi. Kami menjualnya untuk beberapa perusahaan yang biasanya menggunakan tepung tersebut menjadi olahan seperti tortilla chips, muffin, dan sebagainya. Kami terus berusaha mempertahankan permintaan pasar.” ujarnya

Harga 500 gran tepung jangkrik $40 (Rp. 492.000). Jangkrik yang tersisa tetap kami olah menjadi snack dan dijual melalui website seperti 'Bug Bistro', snack jangkrik enak yang tersedia dalam tiga rasa: Moroccan, Honey Mustard, dan Barbacue.

Meningkatnya produksi serangga sebagai bahan pangan mampu meraih laba hingga US$25 juta di Amerika bagian utara, dan olahan jangkrik menempati penjualan tertinggi. Darren mengungkap permintaan meningkat pesat, Next Millenium Farms butuh waktu sekitar tiga bulan untuk memperoleh 100 pesanan pertama untuk tepung jangkrik saat peternakan tersebut dibuka, dan kini ia berhasil mencatat lebih dari 100 pesanan per bulan.

Darren mempekerjakan 8 orang pekerja full-time dan 5 orang pekerja paruh waktu. Mereka melakukan pekerjaan mulai dari pemrosesan daging hingga menjadi olahan.

Alasannya membuka peternakan jangkrik adalah untuk membantu lingkungan sekitar.

“Sumber daya di bumi ada untuk memproduksi makanan bagi populasi yang ada. Jika Anda memperhatikan sekitar, masih banyak daerah yang mengalami kekeringan dan kekurangan air. Sama halnya dengan pangan, di luar sana masih banyak terjadi kelaparan dan kurangnya bahan kuliner.” ujar Darren.

Jangkrik memerlukan bahan pangan sebanyak 1 kg untuk memproduksi 500 gram daging. Sedangkan hewan babi memerlukan pangan sebanyak 2,5 kg hanya untuk menghasilkan dagingnya sebanyak 500 gram. Sapi butuh 5 kg pakan untuk menghasilkan 500 gram daging sapi.

“Kemampuan kita dalam memproduksi sumber protein untuk memberi pangan di dunia akan jauh lebih luas jika kita bisa mengubah cara berternak,” tutur Darren seperti dikutip www.cbc.ca (29/11).

Serangga hanya membutuhkan kira-kira sepuluh takaran air sama halnya dengan ayam, sapi, dan babi untuk memproduksi jumlah protein yang sama.

Populasi di bumi semakin berkembang, dan kita tidak punya pilihan kecuali menemukan cara baru untuk memproduksi protein untuk menyokong jumlah protein yang diperlukan populasi di planet ini.

Christina Ambarrita - detikFood

Tidak ada komentar:

Posting Komentar