Senin, 22 Oktober 2012

11 Gangguan yang Sering Dialami Anak dan Cara Mengatasinya


Jakarta, Di usianya yang masih sangat muda, anak lebih senang bermain dengan teman-temannya di luar rumah. Hal ini menempatkan anak pada risiko terjadinya luka akibat kecelakaan kecil saat bermain seperti terkilir atau tergores.

Agar luka tidak terinfeksi dan berkembang menjadi lebih parah, orang tua harus memberikan pertolongan pertama pengobatan atau merawat luka dengan tepat.

Berikut perawatan dan pengobatan terhadap luka yang sering terjadi pada anak, seperti dilansir ivillage, Kamis (6/9/12) antara lain:

1. Peradangan selaput lendir pada kelopak mata (belekan)

Peradangan selaput lendir pada kelopak mata atau dikenal dengan mata konjungtivis biasanya ditandai oleh mata yang kemerahan. Jika kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus, mata akan membersihkan diri sendiri dalam beberapa hari, tetapi jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, anak mungkin memerlukan tetes mata antibiotik.

Untuk mengobatinya, cucilah mata anak beberapa kali sehari untuk menghilangkan kotoran di mata menggunakan bola kapas yang dibasahi air hangat. Radang ini dapat menyebar dengan mudah, sehingga anggota keluarga lainnya harus lebih sering mencuci tangan, menggunakan handuk terpisah, dan jangan menggunakan pakaian atau bantal bergantian dengan penderita.

2. Luka jahitan

Jika anak mendapatkan jahitan terhadap luka terbuka, daerah jahitan harus selalu bersih karena dapat menjadi media terbaik tumbuhnya bakteri. Sehari setelah mendapatkan jahitan, bersihkan bagian tersebut setiap hari menggunakan sabun dan air, kemudian keringkan dengan handuk bersih.

Terapkan salep antibiotik, dan tutup daerah jahitan dengan perban. Mandi tidak akan mempengaruhi bekas jahitan, tetapi jangan membiarkan anak berendam di bak mandi.

3. Kulit tergores

Jika kulit anak tergores oleh pecahan kaca atau kerikil dan daun yang tajam, segera hilangkan kotoran dan puing-puing penyebab luka dengan membilasnya di bawah air dingin yang mengalir untuk mencegah infeksi.

Jika luka berdarah, tutup menggunakan kain bersih selama beberapa menit dengan tekanan stabil. Setelah pendarahan berhenti, oleskan salep antibiotik dan tutup dengan perban. Apabila pendarahan tidak berhenti setelah 20 menit, segera hubungi dokter.

4. Gatal-gatal yang disebabkan oleh interaksi dengan tanaman liar

Ketika anak bermain di luar, kulit yang bergesekan dengan tanaman tertentu dapat menyebabkan gatal-gatal yang dapat berkembang menjadi infeksi sekunder. Jika timbul ruam kecil dan hanya terjadi pada sebagian kecil tubuh, oleskan krim topikal hidrokortison satu persen atau lotion calamine.

Kompres dingin dan penerapan antihistamin yang dapat diperoleh di apotek juga bisa membantu mengurangi gatal. Hubungi dokter, jika anak mengembangkan demam, ruam mencakup area yang lebih luas, lecet atau muncul benjolan di sekitar mata, mulut atau daerah genital.

5. Kurap

Kurap adalah kondisi umum pada kulit akibat pertumbuhan jamur yang menular karena anak bermain di lingkungan yang kotor. Gejalanya ditandai dengan munculnya sisik datar pada kulit sebesar cincin. Kurap juga dapat terjadi di kulit kepala yang mirip dengan ketombe.

Infeksi ini dapat menular melalui kulit ke kulit, jadi jangan biarkan anak-anak berbagi perlengkapan pribadi seperti handuk, sisir dan sebagainya dengan teman-temannya.

Gunakan krim antijamur seperti clotrimazole (Lotrimin) untuk kurap pada kulit. Untuk mengobati kurap di kulit kepala, hubungi dokter untuk mendapatkan resep antijamur oral dan shampo. Jika jamur tidak merespon pengobatan dalam beberapa minggu, hubungi dokter.

6. Mata kelilipan

Ketika anak bermain di luar rumah, dirinya akan mudah sekali mengalami masalah seperti masuknya material asing yang halus ke mata. Cegahlah anak agar tidak menggosok matanya.

Yang harus Anda lakukan adalah mengairi mata anak dengan air dingin selama beberapa menit untuk mengeluarkan material asing dari mata. Anda juga bisa menggunakan cairan solusi yang digunakan untuk membersihkan lensa kontak untuk membersihkan mata anak.

Jika puing-puing material halus telah terlihat di sudut mata dekat hidung, sapulah dengan kain bersih secara perlahan agar tidak menggores kornea matanya. Jika mata anak terpercik pembersih rumah tangga atau kimia segera airi dengan air dan segera periksakan ke dokter.

7. Pergelangan kaki atau pergelangan tangan yang terkilir

Terkilir adalah peristiwa meregangnya ligamen atau robek. Kompres dengan menggunakan es selama 20 menit, setiap beberapa jam. Bungkus sendi yang terkilir dengan menggunakan perban kompres seperti perban ACE, untuk mengurangi pembengkakan.

Bila memungkin, mintalah anak untuk mengangkat tungkai selama beberapa jam sehari. Gunakan penghilang rasa sakit dari apotek, seperti acetaminophen atau ibuprofen untuk meredakan nyeri. Hubungi dokter jika anak mengalami demam atau nyeri yang tidak kunjung membaik setelah beberapa hari.

8. Mimisan

Terapkan tekanan stabil selama 15 menit atau mencubit lubang hidung untuk menghentikan pendarahan. Jangan memiringkan kepala ke belakang karena darah akan mengalir dan memungkinkan anak menelan darah yang dapat menyebabkan muntah.

Jika mimisan itu disebabkan oleh pukulan ke wajah, tempatkan kompres dingin atau es di batang hidung untuk mengurangi pembengkakan. Jika perdarahan terus berlanjut, segera hubungi dokter untuk memastikan hidung tidak rusak.

9. Gigitan serangga

Gunakan kompres dingin atau es untuk menenangkan rasa sakit dan pembengkakan. Sebagian besar rasa sakit akan mereda dalam waktu 15 menit, meskipun pembengkakan dan gatal dapat berlangsung selama beberapa hari.

Jika anak mulai menunjukkan gejala reaksi alergi yang parah seperti kesulitan bernapas, mengi, kebingungan atau bicara cadel beberapa menit atau bahkan jam setelah digigit serangga, segera periksakan kondisi anak ke dokter.

10. Keracunan makanan

Gejala keracunan makanan dapat muncul kapan saja dari dua jam sampai dua hari setelah makan. Gejala termasuk kram perut, muntah, diare dan sakit perut yang seringkali gejalanya sulit dibedakan dengan flu.

Kebanyakan anak dapat mentolerir diare selama satu atau dua hari, dengan cukup menjaga agar tetap terhidrasi dengan air atau jus, tapi hindari produk susu, yang dapat mengganggu perut.

Jika gejalanya menetap selama lebih dari 24 jam atau anak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, mata cekung, dan lesu, segera hubungi dokter.

11. Sariawan dan sakit gigi

Untuk mengobati sariawan, gunakan obat mati rasa oral seperti benzokain (Anbesol) untuk membantu meringankan rasa sakit. Gunakan kapas untuk menyekakan obat pada luka sariawan. Sariawan biasanya akan sembuh dalam beberapa hari. Sementara itu, hindari makanan yang pedas, asin atau yang sangat dingin.

Untuk sakit gigi, mintalah anak berkumur dengan air hangat kuku dan bersihkan gigi anak dari makanan yang terjebak di antara gigi atau di gusi. Jangan letakkan aspirin pada daerah yang sakit karena dapat membakar gusi, gunakan acetaminophen atau ibuprofen untuk mengelola rasa sakit.

Setelah nyeri pada gigi anak reda, bawalah anak ke dokter gigi untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya dan menuntaskannya.

Bersumber dari : Linda Mayasari - detikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar