Sabtu, 03 Desember 2011

Muntah Pada Anak

Muntah seringkali terjadi pada anak. Pada umumnya muntah pada anak jarang berbahaya dan ringan saja. Muntah merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan makanan dari dalam tubuh. Ada banyak penyebab muntah pada anak, seperti misalnya: refluks gastroesofagus, infeksi, keracunan makanan. Biasanya muntah akan berhenti dengan sendirinya tanpa pengobatan apapun.
Bila anak muntah, cobalah memposisikan anak agar tidur dengan posisi miring ke samping agar makanan yang dimuntahkan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan apalagi paru-paru. Puasakan anak terlebih dahulu (1-2 jam), lalu coba berikan makanan sedikit-sedikit. Bisa dimulai dengan memberikan minum sedikit (kurang lebih 50 cc) setiap setengah jam. Bila anak muntah kembali, hentikan dan puasakan kembali. Bila muntah sudah berhenti, baru dicoba untuk memberikan makanan seperti biasa. Obat-obat untuk muntah tidak perlu diberikan selama dokter belum menganjurkan. Antibiotik pun tidak perlu diberikan selama dokter belum menganggap itu perlu.

Hal yang perlu diperhatikan bila anak mengalami muntah-muntah adalah ada tidaknya tanda-tanda dehidrasi (kekurangan cairan). Untuk mengatasi hal ini maka selalu diperlukan pemberian cairan yang cukup banyak selama muntah. Bila muntah teramat sering, mungkin diperlukan cairan rehidrasi oral (seperti oralit) untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang dari dalam tubuh.

Bila anak terus mengalami muntah selama lebih dari 24 jam tanpa perbaikan yang nyata (dan Anda telah mengikuti anjuran di atas), sebaiknya segera bawa ke dokter. Apabila ada tanda-tanda dehidrasi baik ringan, sedang, atau bahkan berat, segera bawa ke dokter.

Bersumber dari : www.kiddiecarecentre.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar