Rabu, 04 Januari 2012

Varisela (cacar air)

Bila anak Anda mengalami demam, lalu 2 hari kemudian timbul bintik-bintik merah, gatal dan berisi cairan. Anda bertanya-tanya apakah ini cacar atau bukan. Mungkin saja anak terkena cacar air, karena memang cacar air cukup sering terjadi pada anak. Bahkan berkembang suatu anekdot di masyarakat bahwa setiap orang dalam sepanjang hidupnya pasti akan pernah menderita cacar air. Penyakit cacar air adalah suatu penyakit infeksi yang sangat menular disebabkan oleh virus Varisela-zoster. Meskipun umumnya penyakit ini ringan saja, tetapi pada kasus yang jarang dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Kejadian cacar air seringkali serentak, semisal dalam satu kelas ada seorang anak terkena cacar air, maka sebagian besar anak dalam kelas akan tertular. Atau misalnya dalam keluarga ada salah seorang anggota keluarga yang terkena cacar air, maka akan menular ke anggota keluarga yang lain.

Penyakit cacar air cukup mudah dikenali oleh orangtua. Anak pada awal permulaan penyakit akan mengeluh sakit kepala, demam, lemas dan kemudian muncul bintik-bintik gatal berisi cairan di tubuh (kurang lebih 2 hari setelah gejala awal timbul). Bintik tersebut biasa pertama kali timbul di daerah dada atau perut dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Bila didiamkan bintik akan mengering dengan sendirinya dalam waktu 4-7 hari kemudian. Penularan virus ini terjadi melalui droplet (air liur) yang biasanya keluar pada saat seseorang batuk atau bersin. Cacar air hanya bisa mengenai seseorang 1 kali saja sepanjang hidupnya, tetapi bila virus yang tertinggal di dalam tubuh sewaktu-waktu kembali aktif maka akan menimbulkan penyakit Herpes zoster (cacar ular).

Cacar air termasuk penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, biasanya orangtua hanya perlu memberikan obat parasetamol serta cairan yang cukup. Pemberian obat antiviral oleh dokter (asiklovir) hanya diindikasikan untuk keadaan tertentu saja. Sekarang ini di Indonesia telah tersedia vaksin cacar air yang diberikan cukup 1 kali saja dan dapat dimulai pada usia 5 tahun ke atas (sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan oleh IDAI). Paska penyuntikkan imunisasi terkadang dapat terjadi demam ringan atau nyeri di daerah suntikan (pada kurang lebih 1% kasus), tetapi hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Bersumber dari : www.kiddiecarecentre.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar