Senin, 06 Februari 2012

Kuning Pada Bayi

Kuning pada bayi merupakan permasalahan yang sangat umum didapat pada bayi baru lahir. Sebenarnya hal ini sebagian besar normal saja dan terjadi oleh karena pemecahan sel darah merah (eritrosit) yang berlebihan. Pada bayi baru lahir sel darah merah tersebut masih rentan dan mudah pecah untuk digantikan sel darah merah yang lebih kuat. Hasil pemecahan eritrosit tersebut akan menghasilkan bilirubin yang akan membuat tubuh bayi terlihat lebih kuning. Keadaan lain yang dapat menyebabkan kuning seperti misalnya gangguan hati dan gangguan empedu tetapi ini lebih jarang.

Kuning pada bayi sebenarnya dapat normal saja dan dikatakan kuning fisiologis. Kuning dikatakan normal apabila:

  • Timbul setelah 24 jam dilahirkan (seringkali pada 3-4 hari setelah dilahirkan)
  • Akan menghilang dengan sendirinya kurang dari 2 minggu
  • Kadar bilirubin tinggi, tetapi tidak tinggi sekali

Kuning pada bayi yang perlu mendapat perhatian (disebut dengan kuning patologis) adalah apabila:

  • Timbul sebelum 24 jam pertama setelah bayi dilahirkan
  • Bertahan lebih dari 24 jam
  • Disertai demam atau tanda lain
  • Kadar bilirubin sangat tinggi

Bilirubin pada bayi baru lahir ada 2 jenis yaitu bilirubin direk dan bilirubin indirek. Seringkali kuning yang patologis (tidak normal) disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin indirek dalam tubuh. Orangtua yang khawatir dengan kuning pada bayinya sebaiknya konsultasi dengan dokter anak. Terapi kuning pada bayi ada beberapa, di antaranya fototerapi, transfusi tukar. Sebaiknya jangan menjemur bayi di bawah sinar matahari langsung (meskipun hal ini memang dapat membantu mengurangi kuning pada bayi), karena dapat menyebabkan bayi dehidrasi/kekurangan cairan.

Bersumber dari : www.kiddiecarecentre.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar