Kamis, 23 Februari 2012

Tuberkulosis (TB) Pada Anak

Tuberkulosis atau sering disebut dengan TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini ditemukan pertama kali oleh Robert Coch pada tahun 1822. Bakteri berbentuk basil/batang, tahan asam, dan mutlak memerlukan oksigen agar tetap dapat hidup. Berbeda dengan kebanyakan bakteri lainnya, Mycobacterium tuberculosis membelah diri dengan sangat lambat, dan infeksi yang terjadi terhadap seseorang tidak selalu menimbulkan atau menyebabkan sakit (tergantung dari daya tahan/imunitas orang tersebut).

TB masih merupakan masalah kesehatan masif di Negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia. Indonesia merupakan Negara urutan ketiga terbanyak penderita TB, dengan kasus baru setiap tahunnya hampir mencapai 450.000 kasus dengan angka kematian 175.000 (sumber: WHO). Prevalens TB di Indonesia sekitar 0,2%. Infeksi TB yang menimbulkan sakit umumnya akan berupa TB paru, tetapi dapat juga menjadi jenis TB lainnya seperti TB otak, TB tulang, dan lain-lain. TB ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui droplet (air liur) yang dikeluarkan seseorang waktu bersin ataupun batuk. Anak kecil sangat rentan terhadap penularan bakteri ini, sedangkan orang dewasa lebih tahan. Seringkali anak kecil tertular penyakit ini dari orang dewasa yang mengidap TB.

Untuk mendiagnosis TB pada anak terkadang agak sulit. Tanda dan gejala klinis kadangkala tidak khas, seperti demam berkepanjangan, batuk yang tidak sembuh-sembuh, sering keringat malam hari, tidak nafsu makan serta gagal tumbuh kembang. Bila seorang anak dicurigai terkena TB, maka diperlukan beberapa pemeriksaan tambahan untuk lebih dapat memastikan diagnosisnya. Pemeriksaan tambahan tersebut berupa: Tes Mantoux, foto Roentgen dada, dan juga kalau memungkinkan kultur dahak (agak sulit pada anak yang masih sangat kecil usianya).

Pengobatan TB seringkali menimbulkan problema tersendiri. Banyak orangtua yang khawatir dengan begitu lamanya regimen pengobatan yang diberikan oleh dokter. Sebagai informasi, pengobatan TB memerlukan regimen yang diberikan dalam jangka waktu minimal 6 bulan, dan kepatuhan berobat sangat menentukan kesembuhan penyakit ini. Walaupun anak sudah terlihat membaik sebelum 6 bulan (misalnya sudah terlihat berat badan naik, tidak batuk, tidak demam), pengobatan tetap harus dilanjutkan sampai selesai. Obat ada yang diberikan setiap hari, ada juga yang tiga kali seminggu tergantung regimen yang diberikan oleh dokter.

TB sampai saat ini belum dapat dicegah dengan efektif. Pemberian vaksinasi BCG (Bacille Calmette-Guerin) hanya efektif melindungi sampai 80%. Tujuan dari pemberian vaksin BCG ini sendiri lebih kepada mencegah terjadinya TB berat pada anak (seperti TB otak atau TB milier). Vaksin BCG dibuat dari Mycobacterium bovis hidup yang sudah dibiak berulang kali sehingga tidak memiliki kemampuan menginfeksi lagi. Vaksinasi diberikan 1 kali pada usia antara 0-2 bulan, dan biasanya sebelum diberikan vaksin perlu dites Mantoux. Sekarang ini sedang diteliti mengenai vaksin TBC yang lebih efektif dibandingkan dengan vaksin yang sudah ada sekarang.

Bersumber dari : www.kiddiecarecentre.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar